Total Tayangan Halaman

Jumat, 25 Januari 2013

cerpen Ketika



Ketika
Disinilah kisah awal ini dimulai, ketika seorang anak perempuan yang ditinggalkan oleh seorang ibu dan berada di panti asuhan menunggu untuk diadopsi oleh keluarga lain. Tetapi itu tak diharapkan olehnya dia selalu berharap ibunyalah yang akan mencari dia kembali dan kembali bersamanya. Anak perempuan itu bernama nina nur cahaya. Tapi itu tak pernah terjadi walupun nina selalu mengharapkannya karena waktu terus berjalan dan sekarang sudah 3 tahun nina berada di panti asuhan itu. Hari minggu yang cerah dimana nina bermain gembira dengan teman dekatnya di oanti asuhan itu yang bernama dila.
 “nina apakah kamu masih mengharapkan ibumu untuk mencarimu?”. Tanya Dila

 “walupun sudah 3 tahun aku disini aku tetap mengharapkannya,” jawab Nina

“kata ibu panti besok aka nada keluarga yang ingin mengadopsi anak dipanti ini, bagaimana jika mereka ingin mengadopsimu?”. Tanya Dila lebih lanjut.
Nina “aku tak mau, aku pasti akan menolaknya, lebih baik aku berada disini selamanya”
Hari esok pun datang terlihat keluarga yang akan mengadopsi telah berada diruang tamu panti asuhan itu. Kami disuruh berbaris oleh ibu panti yang kami kenal dengan seorang yang benar-benar sayang kepada semua anak yang berada di panti asuhan ini. Keluarga itu adalah harun dan fari, mereka berdua telah lama menikah dan tidak memiliki keturunan. Kedua mata mereka tertuju pada sosok seorang gadis yang berumur 7 tahun yaitu nina. Mereka berdua pun akhirnya memilih nina untuk diadopsi. Tapi keputusan nina telah bulat bahwa ia tidak ingin diadopsi oleh keluarga itu.
Harun “aku memilih anak ini untuk diadopsi sebagai putri kami’.
Ibu panti “baiklah dia bernama nina berumur 7 tahun, dia telah ditinggalkan oleh     ibunya setelah kematian ayahnya.”
Fari “ oh begitu dia terlihat cantik, baiklah kami akan mengadopsi anak itu”.
Mendengar akan hal itu nina berlari keluar dari ruang tamu itu dan menuju ke kamarnya. Dila pun mengikuti nina ke kamarnya dia mengatakan pada nina “aku mau menggantikakmu untuk diadopsi jika mereka mau, tapi mereka menginginkanmu. Percayalah kau akan bahagia setelah diaopsi oleh keluarga itu”.  Ibu panti pun dating dan dia juga menyakinkan nina untuk menerima tawaran adopsi  itu, akhirnya nina pun terbujuk dan mau diadopsi oleh harun. Niana dan keluarga barunya pun pergi meninggalkan panti asuhan itu.
Sesampaniya di rumah keluarga harun nina merasa masih ragu dan agak menyesal atas keputusannya ini. Tapi tak disangka lama-lama nina menjadi nyaman dengan ayah dan ibu barunya fira. Karena semua kebutuhan nina tercukupi olehnya. Ayahnya harun merupakan pengusaha yang sukses dan kaya. Nina pun disekolahkan disekolah yang begengsi dan maju. tetapi hal itu tidak berlangsung lama 2 tahun berlalu ternyata keluarga harun bangkrut, ayahnya harun bingung mengurusi masalahnya sedangkan ibunya fira menjadi gila. Nina pun tinggal berdua dengan ayahnya dan semenjak itu dia diperlakukan semena-mena oleh ayahnya harun.
11 tahun berlalu, nina kini berumur 20 tahun dia menjadi seorang perempuan dengan wajah yang sangat cantik, banyak lelaki yang tertarik dengan kecantikannya nina. Tetapi perasaan nina kini telah berubah sepenuhnya yang ada dalam hatinya adalah perasaan marah kepada semua orang yang telah membuatnya seperti ini. Dia kini bekerja di sebua kafe yang kecil dia ingin menjadi orang yang kaya dengan segala cara. Dia sudah melupakan akan ibu kandungnya, dia sangat membenci dila dan ibu panti. Di cafe itu nina sangat terkenal karena kecantikannya itu. Kini ia tinggal di kos-kosan milik ibu ratih, anak ibu ratih joni juga sangat menyukai nina tetapi nina sudah tidak opunya rasa cinta terhadap orang lain. Joni selalu mengamati nina ketika nina berada di teras kamarnya, dan kali ini joni menghampiri nina. “hai nina” sapa joni. Tak ada jawaban dari nina. “apakah kamu sibuk?” Tanya joni lagi. Nina juga tidak menjawab dan pergi ke kamarnya. Dengan rasa kecewa joni pindah dari tempat itu. Dimemikirkan kenapa bias seorang perempuan cantik seperti itu bias jutek dan tak ingin bergaul dengan siapa pun.
Malam di cafe tempat nina bekerja. Disana terlihat laki-laki yang tampan datang dengan pakaian jas hitam, ia bernama ciko. Nina menanyakan ingin pesan apa?, ciko hanya terdiam karena terus memandang wajahnya nina. Nina mengulangi pertanyaanya dua kali akhirnya ciko menjawab. Setelah mendengar pesanan ciko nina pergi, tapi ciko terus memandang nina. Tiba-tiba datng seorang laki-laki lagi yang merupakan temannya ciko ia bernama dani, melihat bahwa ciko terus melihat nina ia mengejutkannya.
Dani “ hai bro, melihat pelayan itu sampai melotot begitu. Memangya kau tak pernah datang ke kafe ini ya?”
Ciko “iya, ini pertama kalinya aku datang kesini dan pelayan itu, ia sangat cantik sekali aku jatuh cinta padanya”.
Dani “ sudah lupakan saja rasa cintamu itu, pelayan itu bernama nina dan memang banyak laki-laki yang jatuh cinta padanya tetapi nina selalu tidak tertarik oleh mereka”.
Mendengar akan hal itu ciko lebih penasaran kepada nina. Dia bahkan menunggu nina pulang dari kerjanya. Ketika nina pulang dari kerjanya ciko menghampiri nina. Dia bertanya “apakah kita bisa kenalan, dimana kamu tinggal, bisakah aku mengantarmu?”. Nina menjawab “tidak” dan ia pergi.
Besoknya ciko pun datang kembali ke café, dia terus menguanginya sampai 10 hari. Dan ketika ciko tak datang ternyata nina juga mencainya dengan melihat-lihat seluruh isi cafe. Sampai nina mengetahui sesuatu bahwa ciko adalah pengusaha muda yang kaya raya, ia adalah pewaris dari perusahan ayahnya yang sangat besar. Mengetahui hal itu nina pun tertarik kan ciko, ketertarikan nina bukanlah pada cikonya melainkan lebih kepada harta yang dimiliki oleh ciko. Dia pun mencoba mencari keberadaan ciko setiap harinya. 6 hari berlalu ciko datang ke cafe itu nina pun langsung mendatanginya
“Lama tak datang ke kafe ini?” Tanya nina.
Mendengar akan pertanyaan nina ia pun heran
“Iya akhir-akhir ini aku sibuk, tumben kau bertanya?” jawab ciko sambil bertanya.
“memangnya tidak boleh, mau pesen apa?” Tanya Nina
“seperti biasa” jawab ciko.
Nina pun pergi dan mengambilkan pesanan dari ciko lalu mengantarnya, sekarang nina pun memandang ciko dan ciko pun memandang nina.
Pulang dari kerja nina mengharapkan bahwa ciko menantinya di depan cafe, sambil berjalan perlahan nina melihat-lihat sekeliling tapi ia tak menemukan ciko. Tak disangka ciko sudah berada dibelakang nina, ciko pu menyadari bahwa nina sudah mulai tertarik olehnya. Mulai hari iitu setiap hari ciko dan nina terus bertemu dan menjadi saling dekat. Ketika mereka berdua jalan bersama, “aku merasa sudah jatuh cinta padamu pada pandangan pertama”. Kata ciko. Mendengar hal itu nina sangat senang dalam hatinya “benarkah itu?” Tanya nina. “iya kurasa begitu, kau begitu mempesona dan cantik ku dengar juga banyak laki-laki yang jatuh hati padamu, jika kamu mau menjadi kekasihku aku akan berusaha untuk selalu membahagiakanmu, aku akan selalu menjagamu”. Kata Ciko. Mendengar hal itu tiba-tiba nina teringat pada masa kecilnya, dia pun meneteskan air mata dan berhenti berjalan. Melihat hal itu ciko kembali bertanya “mengapa kau menangis?”. Nina menjawab “seandainya semua kata yang kau ucapkan itu benar maka aku akan sangat senang tapi jika kamu mengingkari akan hal itu aku akan benar-benar benci kepadamu, aku sudah muak mendengar kata-kata seperti itu dan akhirnya merka mengiingkarinya bahkan orang tuaku meninggalkanku”. Mendengar akan hal itu ciko memeluk nina dan nerkata “ sepertinya aku mulai memahamimu, mengapa kamu bersikap seperti ini, aku berjanji aku tidak akan mengingkarinya”. Akhirnya mereka pun menjadi pasangan kekasih.
Ciko telah mengetahui semua cerita hidup nina dari kecil, ia berniat mencari tahu siapa sebenarnya ibunya nina dan yang dia tahu hanyalah nama dari ibu nina itu yaitu sri wahyuni. Tanpa sepengetahuan nina ia mencarinya, ia berniat mempertemukan nina dengan ibunya. Nina yang semula hanya mengingkan harta yang dimiliki oleh ciko kini perasaanya mulai merubah menjadi cinta kepada ciko, karena ciko yang tak pernah mengingkari janjinya dan selalu memperlakukan nina dengan baik. Tetapi tak disangka dani mengetahui bahwa nina mendekati ciko hanya karena harta yang dimilikinya, ia pun memberitahu ciko tapi ciko tidak percaya dengan apa yang dani katakan. Melalui berbagai cara akhirnya ciko menemukan ibunya nina ia menemuinya ternyata ibu nina telah menikah dengan teman ayahnya ciko. Ciko pun menemui ibu yuni itu dan membicarakan soal nina tetapi tak disangka ternyata ibu yuni selama ini juga merindukan nina ia sangat ingin bertemu kemabali dengannya karena telah membuat kesalahan yang sangat besar dengan meninggalkan nina hidup di panti asuhan. Ternyata ciko melakukan semua itu untuk melamar nina di hadapan ibunya nina.
Ketika nina dan ciko bertemu ia membicarakan soal ibunya nina tetapi nina sudah tidak mau lagi membahasnya perasaan nina sudah dipenuhi oleh rasa benci dan marah. Dengan memberanikan diri ciko berkata bahwa ia telah tau dimana ibu nina berada saat ini, ia juga menceritakan bagaimana ia menemukannya dan mengapa ia melakukannya. Tetapi mendengar hal itu nina menjadi marah kepada ciko “memgapa kau melakukan ini, aku sudah tidak ingin lagi bertemu dengan ibuku, aku berpacaran denganmu dan ingin menikah denganmu hanyalah karena harta yang kau miliki, memang benar apa yang telah dikatakan oleh dani”. Dengan kesal nina berkata seperti itu kemudia ia berari menjauhi ciko. Ciko tak membiarkanhal itu ia mengejar nina tanpa sepengetahuan nina sampai ketika nina berada disebuah gang dan menangis. “apa yang harus aku lakukan, aku terlanjur jatuh cinta kepadanya tapi mengapa ia melakukan ini kepadaku, aku telah membuang jauh keinginanku untuk bertemu dengan ibuku yang ada sekarang hanyalah rasa benci dan kemarahan”. Kata-kata itu muncul dari bibir nina dan ciko mendengarnya. Ciko pun dengan perlahan menghampirinya kemudian ia memeluk nina, “aku tahu bahwa kau benar-benar mencintaiku, tapi perasaan benci terhadap ibumu aku tidak dapat merubahnya, tetapi bertemulah dengan ibumu sehingga kamu dapat mengutarakan semua perasaanmu dan kau akan merasa lega, ibumu sangat merindukanmu dan ia menyesal atas apa yang dilakukannya ia ingin meminta maaf kepadamu” kata ciko. Setelah nina tenang ciko kembali membujuk nina agar mau menemui ibunya, dan nina pun akhirnya mau menemui ibunya itu. Pertemuan itu dilakasanakan pada hari sabtu di café tempat nina bekerja.
Hari itu sudah tiba, tapi nina sepertinya masih belum siap untuk menemui ibunya. Terlihat mobil ciko sudah datang dan terparkir didepan café itu, ibunya nina sudah tamoak bersama dengan ciko. Tapi nina masih belum melihatnya, ia masih belum menghilangkah rasa marah dan bencinya. Ciko dan ibunya nina telah duduk di café, ciko melihat-lihat sekeliling mengapa nina masih belum datang. Dengan sembunyi-bunyi nina terlihat akan pergi dari café itu, tapi sepertinya ciko melihatnya, nina berlari dan ciko mengejarnya beserta ibunya.
“nina, nina, berhenti mengapa kamu pergi” panggil ciko. Nina terjatuh saat berlari, ibunya pun mengejar dengan sekuat tenaga, melihat nina terjatuh ibunya berlari dan langsung memeluk nina tetapi nina belum menyadari kalau itu ibunya. “maafkan ibu nina, maafkan ibu aku menyesal mengapa aku meninggalkanmu, itu memang kesalahan besarku, pasti kau sangat menderita”. Sambil menangis ibu nina berkata. ciko hanya bisa melihat tanpa berkata apa-apa. “mengapa ibu melakukannya? Apa alasan ibu melakukannya, benar aku sangat menderita, perasaan benci dan marah ini sulit untuk menghilangkannya” kata nina. “aku terpaksa melakukannya, maafkan ibu, ibu akan memperbaikinya mulai dari sekarang, ibu berjanji” jawab ibu. Mereka berdua akhirnya saling berpelukan dan sambil menangis ciko yang melihat hal itu pun ikut menangis.
Setelah hari itu ciko melamar nina dan akhirnya pada hari ini ia menikah. Terlihat nina dan ibunya sudah saling menyayangi, nina terlihat begitu cantik mengenakan gaun pengantin. “kau begitu cantik mengenakan gaun ini” kata ibu. Mereka berdua tersenyum. Akhirnya ciko dan nina menikah dan mereka terlihat begitu bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar