Ketika
Disinilah
kisah awal ini dimulai, ketika seorang anak perempuan yang ditinggalkan oleh
seorang ibu dan berada di panti asuhan menunggu untuk diadopsi oleh keluarga
lain. Tetapi itu tak diharapkan olehnya dia selalu berharap ibunyalah yang akan
mencari dia kembali dan kembali bersamanya. Anak perempuan itu bernama nina nur
cahaya. Tapi itu tak pernah terjadi walupun nina selalu mengharapkannya karena
waktu terus berjalan dan sekarang sudah 3 tahun nina berada di panti asuhan
itu. Hari minggu yang cerah dimana nina bermain gembira dengan teman dekatnya
di oanti asuhan itu yang bernama dila.
“nina apakah kamu masih mengharapkan ibumu
untuk mencarimu?”. Tanya Dila
“walupun sudah 3 tahun aku disini aku tetap mengharapkannya,” jawab Nina
“kata
ibu panti besok aka nada keluarga yang ingin mengadopsi anak dipanti ini,
bagaimana jika mereka ingin mengadopsimu?”. Tanya Dila lebih lanjut.
Nina
“aku tak mau, aku pasti akan menolaknya, lebih baik aku berada disini
selamanya”
Hari
esok pun datang terlihat keluarga yang akan mengadopsi telah berada diruang
tamu panti asuhan itu. Kami disuruh berbaris oleh ibu panti yang kami kenal
dengan seorang yang benar-benar sayang kepada semua anak yang berada di panti
asuhan ini. Keluarga itu adalah harun dan fari, mereka berdua telah lama
menikah dan tidak memiliki keturunan. Kedua mata mereka tertuju pada sosok
seorang gadis yang berumur 7 tahun yaitu nina. Mereka berdua pun akhirnya
memilih nina untuk diadopsi. Tapi keputusan nina telah bulat bahwa ia tidak
ingin diadopsi oleh keluarga itu.
Harun
“aku memilih anak ini untuk diadopsi sebagai putri kami’.
Ibu
panti “baiklah dia bernama nina berumur 7 tahun, dia telah ditinggalkan
oleh ibunya setelah kematian
ayahnya.”
Fari
“ oh begitu dia terlihat cantik, baiklah kami akan mengadopsi anak itu”.
Mendengar
akan hal itu nina berlari keluar dari ruang tamu itu dan menuju ke kamarnya.
Dila pun mengikuti nina ke kamarnya dia mengatakan pada nina “aku mau
menggantikakmu untuk diadopsi jika mereka mau, tapi mereka menginginkanmu. Percayalah
kau akan bahagia setelah diaopsi oleh keluarga itu”. Ibu panti pun dating dan dia juga menyakinkan
nina untuk menerima tawaran adopsi itu,
akhirnya nina pun terbujuk dan mau diadopsi oleh harun. Niana dan keluarga
barunya pun pergi meninggalkan panti asuhan itu.
Sesampaniya
di rumah keluarga harun nina merasa masih ragu dan agak menyesal atas
keputusannya ini. Tapi tak disangka lama-lama nina menjadi nyaman dengan ayah
dan ibu barunya fira. Karena semua kebutuhan nina tercukupi olehnya. Ayahnya
harun merupakan pengusaha yang sukses dan kaya. Nina pun disekolahkan disekolah
yang begengsi dan maju. tetapi hal itu tidak berlangsung lama 2 tahun berlalu
ternyata keluarga harun bangkrut, ayahnya harun bingung mengurusi masalahnya
sedangkan ibunya fira menjadi gila. Nina pun tinggal berdua dengan ayahnya dan
semenjak itu dia diperlakukan semena-mena oleh ayahnya harun.
11
tahun berlalu, nina kini berumur 20 tahun dia menjadi seorang perempuan dengan
wajah yang sangat cantik, banyak lelaki yang tertarik dengan kecantikannya nina.
Tetapi perasaan nina kini telah berubah sepenuhnya yang ada dalam hatinya
adalah perasaan marah kepada semua orang yang telah membuatnya seperti ini. Dia
kini bekerja di sebua kafe yang kecil dia ingin menjadi orang yang kaya dengan
segala cara. Dia sudah melupakan akan ibu kandungnya, dia sangat membenci dila
dan ibu panti. Di cafe itu nina sangat terkenal karena kecantikannya itu. Kini
ia tinggal di kos-kosan milik ibu ratih, anak ibu ratih joni juga sangat
menyukai nina tetapi nina sudah tidak opunya rasa cinta terhadap orang lain.
Joni selalu mengamati nina ketika nina berada di teras kamarnya, dan kali ini
joni menghampiri nina. “hai nina” sapa joni. Tak ada jawaban dari nina. “apakah
kamu sibuk?” Tanya joni lagi. Nina juga tidak menjawab dan pergi ke kamarnya.
Dengan rasa kecewa joni pindah dari tempat itu. Dimemikirkan kenapa bias
seorang perempuan cantik seperti itu bias jutek dan tak ingin bergaul dengan
siapa pun.
Malam
di cafe tempat nina bekerja. Disana terlihat laki-laki yang tampan datang
dengan pakaian jas hitam, ia bernama ciko. Nina menanyakan ingin pesan apa?,
ciko hanya terdiam karena terus memandang wajahnya nina. Nina mengulangi
pertanyaanya dua kali akhirnya ciko menjawab. Setelah mendengar pesanan ciko
nina pergi, tapi ciko terus memandang nina. Tiba-tiba datng seorang laki-laki
lagi yang merupakan temannya ciko ia bernama dani, melihat bahwa ciko terus
melihat nina ia mengejutkannya.
Dani
“ hai bro, melihat pelayan itu sampai melotot begitu. Memangya kau tak pernah
datang ke kafe ini ya?”
Ciko
“iya, ini pertama kalinya aku datang kesini dan pelayan itu, ia sangat cantik
sekali aku jatuh cinta padanya”.
Dani
“ sudah lupakan saja rasa cintamu itu, pelayan itu bernama nina dan memang
banyak laki-laki yang jatuh cinta padanya tetapi nina selalu tidak tertarik
oleh mereka”.
Mendengar
akan hal itu ciko lebih penasaran kepada nina. Dia bahkan menunggu nina pulang
dari kerjanya. Ketika nina pulang dari kerjanya ciko menghampiri nina. Dia
bertanya “apakah kita bisa kenalan, dimana kamu tinggal, bisakah aku
mengantarmu?”. Nina menjawab “tidak” dan ia pergi.
Besoknya
ciko pun datang kembali ke café, dia terus menguanginya sampai 10 hari. Dan
ketika ciko tak datang ternyata nina juga mencainya dengan melihat-lihat
seluruh isi cafe. Sampai nina mengetahui sesuatu bahwa ciko adalah pengusaha
muda yang kaya raya, ia adalah pewaris dari perusahan ayahnya yang sangat
besar. Mengetahui hal itu nina pun tertarik kan ciko, ketertarikan nina
bukanlah pada cikonya melainkan lebih kepada harta yang dimiliki oleh ciko. Dia
pun mencoba mencari keberadaan ciko setiap harinya. 6 hari berlalu ciko datang
ke cafe itu nina pun langsung mendatanginya
“Lama
tak datang ke kafe ini?” Tanya nina.
Mendengar
akan pertanyaan nina ia pun heran
“Iya
akhir-akhir ini aku sibuk, tumben kau bertanya?” jawab ciko sambil bertanya.
“memangnya
tidak boleh, mau pesen apa?” Tanya Nina
“seperti
biasa” jawab ciko.
Nina
pun pergi dan mengambilkan pesanan dari ciko lalu mengantarnya, sekarang nina pun
memandang ciko dan ciko pun memandang nina.
Pulang
dari kerja nina mengharapkan bahwa ciko menantinya di depan cafe, sambil
berjalan perlahan nina melihat-lihat sekeliling tapi ia tak menemukan ciko. Tak
disangka ciko sudah berada dibelakang nina, ciko pu menyadari bahwa nina sudah
mulai tertarik olehnya. Mulai hari iitu setiap hari ciko dan nina terus bertemu
dan menjadi saling dekat. Ketika mereka berdua jalan bersama, “aku merasa sudah
jatuh cinta padamu pada pandangan pertama”. Kata ciko. Mendengar hal itu nina
sangat senang dalam hatinya “benarkah itu?” Tanya nina. “iya kurasa begitu, kau
begitu mempesona dan cantik ku dengar juga banyak laki-laki yang jatuh hati
padamu, jika kamu mau menjadi kekasihku aku akan berusaha untuk selalu
membahagiakanmu, aku akan selalu menjagamu”. Kata Ciko. Mendengar hal itu
tiba-tiba nina teringat pada masa kecilnya, dia pun meneteskan air mata dan
berhenti berjalan. Melihat hal itu ciko kembali bertanya “mengapa kau
menangis?”. Nina menjawab “seandainya semua kata yang kau ucapkan itu benar
maka aku akan sangat senang tapi jika kamu mengingkari akan hal itu aku akan
benar-benar benci kepadamu, aku sudah muak mendengar kata-kata seperti itu dan
akhirnya merka mengiingkarinya bahkan orang tuaku meninggalkanku”. Mendengar akan
hal itu ciko memeluk nina dan nerkata “ sepertinya aku mulai memahamimu,
mengapa kamu bersikap seperti ini, aku berjanji aku tidak akan mengingkarinya”.
Akhirnya mereka pun menjadi pasangan kekasih.
Ciko
telah mengetahui semua cerita hidup nina dari kecil, ia berniat mencari tahu
siapa sebenarnya ibunya nina dan yang dia tahu hanyalah nama dari ibu nina itu
yaitu sri wahyuni. Tanpa sepengetahuan nina ia mencarinya, ia berniat
mempertemukan nina dengan ibunya. Nina yang semula hanya mengingkan harta yang
dimiliki oleh ciko kini perasaanya mulai merubah menjadi cinta kepada ciko,
karena ciko yang tak pernah mengingkari janjinya dan selalu memperlakukan nina
dengan baik. Tetapi tak disangka dani mengetahui bahwa nina mendekati ciko
hanya karena harta yang dimilikinya, ia pun memberitahu ciko tapi ciko tidak
percaya dengan apa yang dani katakan. Melalui berbagai cara akhirnya ciko
menemukan ibunya nina ia menemuinya ternyata ibu nina telah menikah dengan
teman ayahnya ciko. Ciko pun menemui ibu yuni itu dan membicarakan soal nina
tetapi tak disangka ternyata ibu yuni selama ini juga merindukan nina ia sangat
ingin bertemu kemabali dengannya karena telah membuat kesalahan yang sangat
besar dengan meninggalkan nina hidup di panti asuhan. Ternyata ciko melakukan
semua itu untuk melamar nina di hadapan ibunya nina.
Ketika
nina dan ciko bertemu ia membicarakan soal ibunya nina tetapi nina sudah tidak
mau lagi membahasnya perasaan nina sudah dipenuhi oleh rasa benci dan marah.
Dengan memberanikan diri ciko berkata bahwa ia telah tau dimana ibu nina berada
saat ini, ia juga menceritakan bagaimana ia menemukannya dan mengapa ia
melakukannya. Tetapi mendengar hal itu nina menjadi marah kepada ciko “memgapa
kau melakukan ini, aku sudah tidak ingin lagi bertemu dengan ibuku, aku
berpacaran denganmu dan ingin menikah denganmu hanyalah karena harta yang kau
miliki, memang benar apa yang telah dikatakan oleh dani”. Dengan kesal nina
berkata seperti itu kemudia ia berari menjauhi ciko. Ciko tak membiarkanhal itu
ia mengejar nina tanpa sepengetahuan nina sampai ketika nina berada disebuah
gang dan menangis. “apa yang harus aku lakukan, aku terlanjur jatuh cinta
kepadanya tapi mengapa ia melakukan ini kepadaku, aku telah membuang jauh
keinginanku untuk bertemu dengan ibuku yang ada sekarang hanyalah rasa benci
dan kemarahan”. Kata-kata itu muncul dari bibir nina dan ciko mendengarnya.
Ciko pun dengan perlahan menghampirinya kemudian ia memeluk nina, “aku tahu
bahwa kau benar-benar mencintaiku, tapi perasaan benci terhadap ibumu aku tidak
dapat merubahnya, tetapi bertemulah dengan ibumu sehingga kamu dapat
mengutarakan semua perasaanmu dan kau akan merasa lega, ibumu sangat
merindukanmu dan ia menyesal atas apa yang dilakukannya ia ingin meminta maaf
kepadamu” kata ciko. Setelah nina tenang ciko kembali membujuk nina agar mau
menemui ibunya, dan nina pun akhirnya mau menemui ibunya itu. Pertemuan itu
dilakasanakan pada hari sabtu di café tempat nina bekerja.
Hari
itu sudah tiba, tapi nina sepertinya masih belum siap untuk menemui ibunya.
Terlihat mobil ciko sudah datang dan terparkir didepan café itu, ibunya nina
sudah tamoak bersama dengan ciko. Tapi nina masih belum melihatnya, ia masih
belum menghilangkah rasa marah dan bencinya. Ciko dan ibunya nina telah duduk
di café, ciko melihat-lihat sekeliling mengapa nina masih belum datang. Dengan
sembunyi-bunyi nina terlihat akan pergi dari café itu, tapi sepertinya ciko
melihatnya, nina berlari dan ciko mengejarnya beserta ibunya.
“nina,
nina, berhenti mengapa kamu pergi” panggil ciko. Nina terjatuh saat berlari,
ibunya pun mengejar dengan sekuat tenaga, melihat nina terjatuh ibunya berlari
dan langsung memeluk nina tetapi nina belum menyadari kalau itu ibunya.
“maafkan ibu nina, maafkan ibu aku menyesal mengapa aku meninggalkanmu, itu memang
kesalahan besarku, pasti kau sangat menderita”. Sambil menangis ibu nina
berkata. ciko hanya bisa melihat tanpa berkata apa-apa. “mengapa ibu
melakukannya? Apa alasan ibu melakukannya, benar aku sangat menderita, perasaan
benci dan marah ini sulit untuk menghilangkannya” kata nina. “aku terpaksa
melakukannya, maafkan ibu, ibu akan memperbaikinya mulai dari sekarang, ibu
berjanji” jawab ibu. Mereka berdua akhirnya saling berpelukan dan sambil
menangis ciko yang melihat hal itu pun ikut menangis.
Setelah
hari itu ciko melamar nina dan akhirnya pada hari ini ia menikah. Terlihat nina
dan ibunya sudah saling menyayangi, nina terlihat begitu cantik mengenakan gaun
pengantin. “kau begitu cantik mengenakan gaun ini” kata ibu. Mereka berdua
tersenyum. Akhirnya ciko dan nina menikah dan mereka terlihat begitu bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar