Konsep
dan Makna Media dan Sumber Belajar
A.
Media
Pembelajaran
Media
berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang
secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”, yakni perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Media pembelajaran bisa dikatakan
sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk supaya terjadi proses belajar.
Sanjaya (2008) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras
yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Namun
demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tapi juga hal-hal lain
yang memungkinkan siswa memeroleh pengetahuan. Media bukan hanya berupa TV,
radio, computer, tapi juga meliputi manusia sebagai sumber belajar, atau
kegiatan seperti diskusi, seminar simulasi, dan sebagainya. Dengan demikian
media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk
mengajar dan yang digunakan adalah baru sebatas alat bantu visual. Sekitar pertengahan
abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
B.
Sumber
Belajar
AECT
(Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa
sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah
bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang
dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan
sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses
pembelajaran.
Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang
berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar
ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari
proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar
yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan
penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.
FUNGSI
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
• Media Pembelajaran
Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa pengetahuan akan semakin abstrak jika
hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal tersebut akan memungkikan
terjadinya verbalisme, yakni siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa
mengetahui dan mengerti makna yang dimiliki kata tersebut. Selain itu,
penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal, akan menurunkan gairah
siswa dalam menangkap pesan pada saat proses pembelajaran. Padahal untuk
memahami sesuatu idealnya memerlukan pengalaman langsung yang melibatkan fisik
maupun psikis siswa
Pada
kenyataannya, memberikan pengalaman langsung pada siswa bukanlah sesuatu yang
mudah, karena tidak semua pengalaman dapat langsung dipelajari oleh siswa.
Misalnya jika ingin menerangkan kondisi di permukaan bulan, maka tidak mungkin pengalaman
tersebut didapat langsung oleh siswa. Oleh karenanya di sini media pembelajaran
berperan sangat penting dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Guru dapat
menggunakan TV, film, atau gambar dalam memberikan informasi pada siswa. Dengan
media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih konkret.
Secara umum media memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1
.Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa.
Pengalaman tiap siswa berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang
menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan
berwisata, dan sebagainya. Hal tersebut bisa diatasi dengan media pembelajaran.
Jika siswa tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka
obyeknyalah yang dibawa ke siswa.
2
. Dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami
secara langsung di dalam kelas oleh para siswa tentang suatu obyek, yang
disebabkan, karena:
ü obyek
terlalu besar;
ü obyek
terlalu kecil;
ü obyek
yang bergerak terlalu lambat;
ü obyek
yang bergerak terlalu cepat;
ü obyek
yang terlalu kompleks;
ü obyek
yang bunyinya terlalu halus;
3 . Memungkinkan adanya interaksi langsung
antara siswa dengan lingkungannya.
4
. Menghasilkan keseragaman pengamatan
5
. Menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6.
Membangkitkan keinginan dan minat baru.
7.Membangkitkan
motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8.Memberikan
pengalaman yang menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
• Sumber Belajar
• Sumber Belajar
Sumber
belajar juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembelajaran.Jika media
pembelajaran hanya media untuk menyampaikan pesan, tetapi sumber belajar tidak
hanya memiliki fungsi tersebut. Sumber belajar juga memiliki strategi, metode,
dan tekniknya. Rusman (2008) menyatakan bahwa untuk mengoptimalkan sumber
belajar dalam memecahkan permasalahan pembelajaran terdapat beberapa pertanyaan
yang dapat dijadikan pedoman, yakni: apa masalah pembelajaran yang dihadapi?;
bagaimana sumber belajar dapat membantunya?; bagaimana sumber belajar itu dapat
dimanfaatkan oleh siswa dan guru?; berapa lama dipakai?; apa alat/sarana yang
diperlukan dalam penggunaannya?; bagaimana dapat ditentukan mutunya?; apakah
sumber belajar dapat diganti?; dan bagaimana cara memerolehnya?
Secara
umum sumber belajar memiliki fungsi:
1. Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan:
ü mempercepat
laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
ü mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah
2. Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan
cara:
cara:
ü mengurangi
kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
ü memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya
kemampuannnya
3. Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
ü perancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
ü pengembangan
bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
ü meningkatkan
kemampuan sumber belajar;
ü penyajian
informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu:
ü mengurangi
kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya kongkrit;
ü memberikan
pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
informasi yang mampu menembus batas geografis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar